Kasus dugaan pemerkosaan terhadap tahanan perempuan oleh oknum polisi di Polres Pacitan terus menuai hujatan. Setelah viral oleh pemberitaan media beberapa elemen masyarakat langsung bereaksi. Kali ini Organisasi kemahiswaan turut andil bersuara. Puluhan aktivis yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam menggeruduk Polres Pacitan untuk menyuarakan aspirasinya.
Dalam orasinya mereka menyatakan keprihatinan yang mendalam serta mengutuk keras dugaan tindak kekerasan seksual terhadap tahanan perempuan yang melibatkan oknum anggota kepolisian. Peristiwa ini merupakan bentuk pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan etika profesi kepolisian. HMI Cabang Pacitan juga mendesak kepolisian resor Pacitan untuk melaksanakan proses investigasi secara komprehensif, terbuka dan akuntabel terhadap kasus dimaksud. Apabila terbukti adanya pelanggaran hukum, maka pelaku harus dikenai sanksi tegas sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
HMI Cabang Pacitan juga menghimbau institusi kepolisian agar menjamin perlindungan dan keselamatan seluruh tahanan, khususnya tahanan perempuan selama masa penahanan. Selain itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan prosedur penahanan guna mencegah terulangnya insiden serupa dimasa mendatang.
Rocky Prima Utama, Ketua HMI Cabang Pacitan menyampaikan kepada Sindopost bahwa aksi ini sebagai bentuk manivestasi atas kegelisahan mahasiswa terhadap perilaku aparat yang akhir-akhir ini semakin mengkhawatirkan. Dia juga mengatakan pihaknya akan terus mengawal proses penegakan hukum terhadap kasus ini sampai tuntas.
Aksi didepan kantor Mapolres Pacitan itu juga diwarnai dengan tabur bunga dan peletakan baliho duka cita atas matinya moral aparat kepolisian. Sebelum akhirnya membubarkan diri secara tertib, mereka menyerahkan pernyataan sikap yang diterima secara langsung oleh Kapolres Pacitan AKBP Ayub Diponegoro Azhar, SH.,S.I.K.,M.I.K yang hadir menemui para mahasiswa tersebut.