Gambar jatimprov.go.id
Sindopos - Jawa Timur, 17/11/21 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak lalai terhadap tugas pokok mereka, yaitu melayani.
Hal ini dikatakan saat memberikan arahan kepada para peserta Latsar dan Pelatihan ASN di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemerintah Kab/Kota di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim, Selasa (16/11).
"Baik di lingkungan Pemerintah Pusat, Pemprov maupun Pemkab/Pemkot, semua ASN tugasnya melayani masyarakat, bukan dilayani," kata Khofifah saat memberikan arahan kepada para peserta Latsar dan Pelatihan ASN di lingkungan Pemprov Jatim dan Pemerintah Kab/Kota di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim.
"Pola-pola kerja seperti ingin dilayani, dihormati, dapat fasilitas lebih adalah cara lama yang harus ditinggalkan," tegas Khofifah Indar Parawansa
"ASN di era Society 5.0, harus terpacu untuk terus berupaya menciptakan sesuatu yang baru dan menghadirkan layanan-layanan inovatif, kreatif, dan solutif", Tambahnya, "ASN harus berorientasi pada bagaimana caranya agar pelayanan dan kinerja bisa lebih cepat, lebih baik, lebih efisien, efektif, akuntabel dan lebih responsif."
Dalam kesempatan tersebut Khofifah juga menekankan, dengan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, maka diharapkan dapat memberikan percepatan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Jatim. Menurutnya, hal tersebut sangat sesuai dengan apa yang tertuang dalam program Nawa Bhakti Satya, yakni untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur.
“Saya ulangi, memuliakan masyarakat Jawa Timur. Kita menyebut bahwa 9 program dalam Nawa Bhakti Satya yang kita ingin baktikan untuk memuliakan masyarakat Jawa Timur. Untuk itu, lakukan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas," tandasnya
Khofifah pada forum tersebut juga memberikan dorongan motivasi, agar ASN punya lompatan dan inovasi digita. "Tidak jarang orang merasa dirinya sudah kerja keras, kerja cepat dan kerja profesional. Padahal, pihak lain justru bekerja dengan melakukan lompatan-lompatan dan inovasi digital. Hal tersebut haruslah menjadi pelecut dan penyemangat para ASN untuk tidak mudah berpuas diri, sehingga terus meningkatkan kompetensi, kapasitas dan integritasnya," Katanya
“Bagaimana persepsi publik melihat birokrat harus kita perhatikan. Maka kita harus terus melakukan improvisasi, open minded dan melakukan usaha terbaiknya bagi masyarakat. Barangsiapa melayani masyarakat dengan upaya terbaiknya, maka yang di langit akan melayani kita, barang siapa membahagiakan masyarakat maka yang di langit akan membahagiakan kita,” paparnya
Lebih lanjut, Khofifah menekankan pentingnya penanaman Employer Branding dan Core Values di dalam diri ASN Pemprov Jatim. Hal ini mengacu pada arahan Presiden RI Joko Widodo, bahwa setiap ASN harus memiliki unsur BerAKHLAK di dalam dirinya.
Slogan BerAKHLAK yang merupakan singkatan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif ini, harap Khofifah, dapat diterapkan para ASN dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari.
Untuk itu, sesuai arahan Presiden Jokowi tersebut, Khofifah kembali menegaskan bahwa para ASN harus dapat memegang teguh nilai-nilai dasar yang sama, memiliki jiwa melayani dan membantu masyarakat, dan otoritas atau sumber daya yang diberikan negara pada ASN harus digunakan secara akuntabel dengan loyalitas tinggi kepada pemerintah, bangsa dan negara.
Artikel ini diambil dari sumber "bpsdm.jatimprov.go.id"
Tags
Pemerintahan