Pacitan - Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Tegalombo, dr Rosyid Ashari berharap gerakan makan ikan (Gemari) yang dicanangkan Pemerintah Pusat bisa terus dilakukan, terutama oleh anak-anak. Hal tersebut disampaikan Rosyid saat melakukan sosialisasi Gemari di Taman Kanak-Kanak (TK) Mardi Putra I Tegalombo.
Menurut Rosyid, usia emas calon penerus generasi bangsa harus selalu diperhatikan oleh semua pihak. Untuk itulah, Puskesmas Tegalombo mengadakan sosialisasi ke semua sekolah mulai PAUD/TK sampai dengan sekolah lanjutan.
“Betapa pentingnya nilai gizi dalam ikan yang dikonsumsi oleh anak-anak kita guna meningkatkan kecerdasan,”kata Rosyid,(25/1).
Senada dengan Rosyid, Camat Tegalombo Djoko Putro Utomo menyebut bahwa betapa pentingnya anak-anak sebagai generasi bangsa yang cerdas yang salah satunya adalah gemar makan ikan.
Sebagaimana diketahui, wilayah Kabupaten Pacitan yang berada di pesisir selatan Jawa cukup potensial untuk pengembangan perikanan. Baik perikanan laut maupun darat. Khususnya untuk peningkatan gizi dan kualitas pangan keluarga.
Beberapa waktu lalu, Ketua Forikan Pacitan Luky Indartato menyampaikan bahwa anak-anak akan memiliki kecerdasan lebih baik dengan mengkonsumsi ikan secara rutin. Sehingga, kata Luky, dibutuhkan kerjasama yang baik antara guru di sekolah dan para orang tua. Hal tersebut penting karena faktor kebiasaan.
Dimana pada anak-anak kebiasaan makan secara teratur sulit dilakukan. Sebab mereka lebih fokus untuk bermain.
“Di tingkat PAUD sepekan sekali ada kegiatan makan bersama. Anak-anak akan lebih senang jika gurunya yang memberi contoh,”katanya
Guna merangsang minat mengkonsumsi ikan pada anak-anak perlu sebuah inovasi. Salah satunya dengan upaya kreatif. Yakni menganekaragamkan menu makanan berbahan dasar ikan. Sehingga minat anak-anak akan bertambah. Beberapa jenis olahan makanan yang telah populer diantaranya tahu tuna, otak-otak ikan, maupun bakso tuna.
Di Pacitan, kini telah ada 70 kelompok perajin makanan olahan berbasis ikan. Kelompok-kelmpk tersebut meruakan binaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan yang berawal dari kelompok ibu-ibu nelayan. Melalui terobosan tersebut Luki Indartato berharap konsumsi ikan di Pacitan semakin meningkat.
“Saat ini angka konsumsi ikan kita baru 16,26 kg per kapita setiap tahun dan kita optimis semakin lama semakin meningkat,”Pungkasnya.
Secara nasional, konsumsi ikan Indonesia sebesar 32,24 kg/kapita/tahun, berada di peringkat kelima setelah Malaysia sebesar 58,1 kg/kapita/tahun, Myanmar sebanyak 55 kg/kapita/tahun, Vietnam sebanyak 33,20 kg/kapita/tahun dan Filipina sebesar 32,70 kg/kapita/tahun. Oleh karena itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggiatkan masyarakat mengkonsumsi ikan dengan Gemari.(tyo)