Nelayan Bersandar di TPI Tamperan Pacitan |
Pacitan - Memasuki akhir bulan Januari Cuaca di beberapa wilayah Pantai Selatan memang Cukup Extrim, Ombak dan Anggin yang cukup kencang sehingga mengakibat kan banyak Kapal-kapal nelayan sandar, Karena mereka takut untuk melaut dengan kondisi alam yang tidak mendukung.
Kejadian ini sudah berlangsung beberapa pekan, Sehingga mengakibatkan hasil tangkapan ikan nelayan di Pacitan menurun drastis. Persoalan tersebut lebih dipengaruhi munculnya angin besar di tengah samudera yang mengakibatkan nelayan takut melaut.
"Saat ini memang lagi musim baratan. Sehingga menjadi penghalang bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapannya," kata Bambang Mahaendrawan, Kabid Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan Kabupaten Pacitan, (16/1).
Di saat cuaca lagi bersahabat, para nelayan di Pacitan bisa mengumpulkan hasil tangkapannya, rata-rata sekitar 40 ton per hari. Namun sejak munculnya musim baratan, rata-rata mereka hanya bisa menangkap sekitar 10 ton ikan per hari.
"Itupun dengan kualitas yang tidak begitu baik. Sebab nelayan memang takut menerjang badai yang jamak berlangsung di tengah samudera," jelas mantan Kabid Pengelolaan Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) ini.
Sementara itu, intensitas hujan yang masih berlangsung cukup tinggi di awal tahun tersebut juga membuat pusing para petani tambak udang di Pacitan. Mereka terancam tidak bisa memetik hasil panenan, lantaran curah hujan masih begitu tinggi.
Secara terpisah Widarto, salah seorang pemilik tambak udang di Pacitan menjelaskan, ada beberapa hal yang menghambat usaha tambak seiring derasnya aliran air hujan. "Selain kadar garam menurun, juga kadar keasaman (PH) akan meningkat. Persoalan tersebut yang akan menghambat tumbuh kembang benih udang," ujarnya.
Kucuran air hujan yang tertampung di petak-petak tambak, juga memicu munculnya karbon yang mencemari perairan. Sebab gumpalan awan di langit yang kemudian mencair menjadi air hujan, ditengarai kuat membawa zat karbon yang dapat menghambat pertumbuhan terhadap benih udang, Lanjut Widarto.
"Bahkan bisa menyebabkan kematian. Kalau sudah begitu, sulit memang pengamanannya. Ya mudah-mudahan, curah hujan segera reda sehingga para petani tambak bisa memetik hasilnya," harap nya.(yun/tio)