Sindopos.com - Beberapa Pedagang Tempati Kios Darurat Untuk Berjualan.
Kondisi Pasar Arjowinagun Saat Direhab |
Pasar Arjowinangun akan segera di rehab guna penataan Pasar yang lebih baik dan rapi, Di samping itu kondisi pasar yang sudah banyak rusak sehingga segera di benahi, Namun ada beberapa pedagang di Pasar tersebut terancam terlunta-lunta, Ada sekitar 15 pedagang yang menempati pasar tengah rencananya akan dipindahkan, Tetapi relokasi tersebut tidak disertai penyediaan tempat baru untuk berjualan.
Beberapa di antara mereka menempati kios darurat yang dibangun di depan pasar selama Pasar Arjowinangun direhab. ‘’Sebagian lagi ada yang pindah ke belakang pasar dan ada pedagang yang tidak jualan,’’ ungkap Sambudi Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Arjowinangun,(28/12).
Ada sekitar tiga pedagang yang terpaksa tidak bisa berjualan selama pasar tersebut direhab. Alasannya mereka tidak mendapatkan tempat untuk berdagang yang layak.
‘’Kalau pedagang yang ada di depan dipindahkan menurut saya juga kurang tepat, Karena memang sudah ada tempat di situ, Terindikasi ada oknum-oknum yang mungkin tidak senang saja menyuruh pindah,’’ Ungkapnya
Jika seluruh pedagang bisa tertampung di dalam pasar tidak akan jadi persoalan, Namun karena ada rencana pemindahan sebagian pedagang tersebut, Paguyuban perlu membicarakan dengan pedagang pasar.
‘’Nanti akan dibicarakan kembali dengan UPT Pasar Arjowinangun,’’ katanya.
Rencana pemindahan sebagian pedagang tersebut, lanjutnya, bertujuan untuk menata pasar agar lebih rapi. Hanya saja, beberapa pedagang ada yang menolak karena tempat berjualan mereka sudah dianggap strategis. ‘’Setiap orang punya pandangan masing-masing. Ada yang ingin dipindah dan ada yang tidak,’’ ucapnya
Rencana pemindahan pedagang tersebut, sudah disosialisasikan UPT Pasar Arjowinangun sejak pasar tersebut mulai dibangun Agustus lalu. Tujuannya agar kondisi pasar rapi dan para pembeli serta pedagang bisa nyaman dalam bertransaksi jual beli. Saat ini, masih ada beberapa kios yang sampai saat ini sendiri belum ditempati oleh para pedagang setelah pembangunan rampung.(tyo)