Sindopos.com - Tidak Semua Kader HMI Korup, Saut Harus Meminta Maaf Secara Terbuka Kepada HMI.
Saut Situmorang (Pimpimam KPK) |
Dalam acara "Benang Merah" di salah satu stasiun TV swasta. Salah satu pimpinan KPK Saut Situmorang menyatakan ""Mereka Orang-Orang Cerdas Ketika Mahasiswa, Kalau HMI Minimal LK 1, Tapi Ketika Menjadi Pejabat Mereka Korup Dan Sangat Jahat,"
Dari statement itu Saut mencoba melakukan stigmatisasi dan mengeneralisir bahwa kader HMI itu pelaku korupsi. Saut seperti mengalami amnesi bahwa di rahim HMI ada Mahfudz MD (Mantan Ketua MK), Abdullah Hehamahua (Mantan Pimpinan KPK), dan Nur Cholis Majid (Cak Nur) yang integritasnya diakui.
Menyikapi Hal ini, Badan Koordinasi Lembaga Pers Mahasiswa Islam Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (Bakornas LAPMI PB HMI) mengecam dan sangat menyayangkan statement Saut (Pimpinan KPK) dalam acara "Benang Merah" di salah satu stasiun TV swasta. Direktur Utama Bakornas LAPMI PB HMI, Muhammad Shofa mengatakan sebagai pejabat publik Saut Situmorang tidak seharusnya berbicara seperti itu. Tidak semua kader HMI yang ikut Latihan Kader I (LK I), melakukan tindakan korupsi.
" HMI berperan penting dan melahirkan kader-kader terbaiknya dalam mengawal bangsa ini, kami minta Saut tarik ucapannya itu atau mundur dari pimpinan KPK," Tegas Shofa
Saut harus minta maaf kepada HMI, Pernyataan Saut itu sangat sangat sangat tendensius. Mengapa harus HMI yang disebut? Ini ada apa?," ujar shofa
Hal senada juga dikatakan oleh Ketua Bidang Politik Sosial dan Budaya, Muhammad Adil. Saat dihubungi secara terpisah, Adil mengatakan bahwa Saut mencoba menebarkan benih kebencian dan menyudutkan HMI sebagai organisasi pencetak koruptor-koruptor negeri ini.
"Dengan tegas kami mengecam pernyataan Saut tersebut, serta harus meminta maaf secara terbuka terhadap HMI" ujarnya.
Adil juga berharap agar Saut harus berimbang dalam memberikan penilaian terhadap HMI.
"Lihat juga prestasi dan sumbangan gagasan yang dilahirkan tokoh-tokoh HMI terhadap bangsa ini. Dan tak ada dalam training-training HMI, yang mengajarkan kadernya untuk korupsi
"Kata "tergoda" itu sah-sah saja, tetapi menggunakan kata "HMI" untuk merujuk secara "spesifik" itu yg bermasalah." Tambah Bergas Pengurus Bakornas LAPMI.