Sindopos.com - Profil Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Profil Desa & Kelurahan, Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo |
Kondisi Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Sejarah Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Asal usul desa
Desa Plancungan adalah sebuah Desa yang tergolong tidak terlalu besar di wilayah Kecamatan Slahung. Di desa yang berpenduduk 1795 di akhir tahun 2010 jiwa, ini terletak pada orbitasi 7 Km sebelah utara ibu kota Kecamatan Slahung dan 15 Km sebelah selatan ibu kota Kabupaten Ponorogo.Penduduk Desa Plancungan rata – rata bekerja sebagai petani dan buruh tani sebagian industri: gerabah, tempe, jamu, kurungan, dan lain-lain. Desa Plancungan itu sendiri termasuk desa yang belum begitu tua.
Tersebutlah suatu riwayat, pada jaman penjajah Belanda awal masuk Indonesia dan menduduki Jawa Tengah, terjadilah peperangan yang tidak seimbang antara penjajah Belanda dan kerajaan kecil di Bayat Jawa Tengah. Oleh karena peperangan tidak seimbang maka kerajaan Bayat kalah, dan para punggawa kerajaan banyak yang hijrah untuk menyelamatka diri serangan Belanda, yang salah satu punggawa penting kerajaan Bayat ( kalau istilah sekarang mungkin pejabat teras kerajaan ) sampailah pada suatu tempat dan topo broto di tempat itu. Dimana orang menyebut tempat itu dengan sebutan Sentanan yang kini berubah menjadi Setono. Dukuh Setono itu sendiri bernama Sentanan/ Setono karena pendatang dari Bayat tersebut tidak sendiri melainkan bersama pengawal yang masih bersaudara. Disitu pula punggawa Kerajaan yang bernama R. Djoyo Hadi Nolo yang berjuluk Sawunggaling yang membangun perkampungan yang di beri nama Desa Plancungan karena tokoh yang mendirikannya adalah tokoh pendatang dari Bayat.
R.Djoyo Hadi Nolo/Sawonggaling dalam memimpin desanya benar-benar merakyat, sangat tahu apa yang menjadi keluhan warganya, hingga beliau selain mengajarkan ilmu olah kebatinan juga mengajar rakyatnya untuk membuat kerajinan tanah liat/ gerabah yang hinmgga kini masih diuri-uri/ dijaga kelangsungannya oleh masyarakat desa Plancungan.
Seiring derngan perubahan pemerintahan Hindia Bedlanda pada tahun 1905 desa Plancungan digabugkan dengan desa disebelah timurnya yang bernama desa Jetis mengingat kedua desa tersebut sama-sama desa kecil. Dan pada waktu itupula dua kepala desa antara kepala desa Plancungan dan kepala desa Jetis sama-sama mencalonkan diri menjadi kepala desa yang telah digabungkan, ternyata pada waktu itu yang dipercaya oleh masyarakat adalah kepala desa Jetis yang bernama Kromo Diharjo Jaidin. Konon kabarnya karena yang menjadi kepala desa dsari desa Jetis maka nama desanya demi kedamaian ditetapkan dengan nama desa Plancungan.
Semenjak itu kepala desa Kromo Diharjo Jahidin menjalankan tugasnya dengan baik.menjalankan tugas pemerintahan dengan loyalitas tinggi, menjalankan tugas pembangunan dengan selalu mengutamakan hasil musyawarah yang disepakati dalam rembug desa, membina masyarakat dengan penuh kesabaran, dan kesopanan juga selalu menghargai pendapat atau saran dari masyarakat, menumbuh kembangkan partisipasi masyrakat, serta selalu berusaha untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Demikian desa Plancungan dalam perjalanannya setapak menuju kearah kesejahteraannya dsan kemakmuran masyarakatnya hidup rukun damai bahu membahu dalam menghadapi permasalahanm yang ada, dan hal ini akan tetap diupayakan sampai akhir masa dan selalu memohon bimbingan serta ridlo dari Allah SWT.
Informasi digali dari :
1. Mbah Soekardi
2. Mhah Tarmoedi
3. Mbah Rameli
4. Mbah Paniran
5. Arsip Desa
Sejarah Pemerintahan Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Sejarah dari pemerintahan Desa Plancungan tidak bisa tercatat dengan sempurna, hal ini disebabakan oleh sumber – sumber yang di dapat sangatlah terbatas.
Sejarah Pembangunan Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Pada masa lalu, pembangunan yang dilaksanakan masih mengandalkan gotong royong dan kerja bakti, baru setelah itu ada beberapa program yang masuk ke Desa Plancungan baik itu lewat pemerintahan maupun non pemerintahan.Dan ditunjang juga dengan bantuan ADD / K yang di peroleh tiap – tiap tahun.Dan seluruh pembayaran yang ada, pengelolaannya dilaksanakan oleh masyarakat Desa Plancungan dengan kerja sama lembaga desa seperti LPMD.
Profil Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Data umum
Desa Plancungan termasuk desa yang strategis dalam bidang pertanian, karena lahan sawah terletak di tepi jalan raya.
Desa Plancungan Dibatasi oleh :
Sebelah utara : Desa Ngloning
Sebelah selatan : Desa Jebeng
Sebelah barat : Desa Duri
Sebelah timur : Desa Jebeng
Luas Desa Plancungan 134.5 Ha, terdiri dari :
1. Tanah Pertanian : 62,5 Ha
2. Tanah pemukiman : 72 Ha
3. Tanah pekarangan : Ha
Kondisi iklim Desa Plancungan adalah sebagai berikut :
Curah hujan : 120 Mm / tahun
Tinggi tempat dari permukaan laut : 128 m
Suhu rata – rata harian : 30 derajat celcius
Bentang wilayah : Datar
Jarak ke ibu kota kecamatan : 7 Km
Lama tempoh : ½ Jam
Jarak ke ibukota Kabupaten : 18 Km
Lama tempuh : 1 Jam
Geografis dan topografis Kabupaten Ponorogo :
Geografis :
Topografis :
Keadaan Sosial Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
Dalam Bidang Sosial kemasyarakatan/Agama, Seni dan Budaya pada masa sekarang mengalami Kemajuan yang sangat Pesat, antara lain :
1. Berdirinya Taman Pendidikan Al-Qur’an di dusun-dusun di desa Plancungan
2. Bidang Seni , Desa Plancungan memiliki 1 Group Seni Hadroh kontemporer yaitu yaitu Grup Hadroh Arrimba Nada
3. Bidang Budaya, Masyarakat Plancungan Mayoritas aktif dalam kegiatan-kegiatan Lingkungan seperti Jamaah Yaasin, Pengajian, Majlis Ta’lim dan Kegiatan-kegiatan lainnya.
Keadaan Ekonomi Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo
1. Potensi Unggulan Desa :
Dengan luas wilayah Desa Plancungan keseluruhnya adalah : 134,5 Ha yang terdiri dari Luas Tanah Sawah : 62,5 Ha, Tanah Darat : 72 Ha,melihat kondisi luas Desa Plancungan yang sebagian besar tanah sawah maka potensi yang dimiliki oleh Desa Plancungan adalah di bidang sektor pertanian.
Disamping dibidang pertanian, masyarakat Desa Plancungan mempunyai usaha sampingan yang dilakukan dengan sistem home industri yang terdiri dibidang usaha : Mebeler, Pembuatan Tempe dan tahu, Penjahit, Pembuatan Batu Merah, Salon Kecantikan, anyaman bambu, dan pembuatan aneka makanan kecil.
2. Pertumbuhan Ekonomi :
1. Kualitas Angkatan Kerja
a. Angkatan kerja tidak tamat SD = 112 Orang
b. Angkatan kerja tamat SD = 120 Orang
c. Angkatan kerja tamat SLTP = 90 Orang
d. Angkatan kerja tamat SLTA = 65 Orang
f. Angkatan kerja tamat Diploma = 7 Orang
g. Angkatan kerja tamat Sarjana = 9 Orang
2. Pengangguran :
a. Jumlah penduduk 15-55 tahun yang belum bekerja = 123 Org
b. Jumlah angkatan kerja usia 15-55 tahun = 990 Org
3. Keluarga sejahtera dan RTM :
a. Jumlah Kepala Keluarga = 408 KK
b. Jumlah Keluarga Sejahtera I = 165 KK
c. Jumlah Keluarga Sejahtera II = 70 KK
d. Jumlah Keluarga Sejahtera III = 60 KK
e. Jumlah Keluarga Sejahtera III Plus = 7 KK
Tags
Profil Desa