Sindopos.com - Profil Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo |
Kondisi Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Sejarah Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Setiap desa atau daerah pasti memiliki sejarah dan latar belakang tersendiri yang merupakan pencermin dari karakter dan pencirian khas tertentu dari suatu daerah. Sejarah desa atau daerah seringkali tertuang dalam dongeng-dongeng yang diwariskan secara turun-tumurun dari mulut sehingga sulit untuk dibuktikan secara fakta. Dan untuk jarang dongeng tersebut dihubungkan dengan mitos tempat-tempat tertentu yang dianggap keramat.
Dikisahkan oleh para sesepuh Desa Bajang secara turun temurun, bahwa nama Desa Bajang berasal dari kata ”Bajang ” yang arinya Selesai Sebelum Waktunya.
Menurut cerita, konon pada jaman Majapahit terkuasa di Ponorogo, Prabu Kertabumi Brawijaya V adalah raja Majapahit yang memiliki putra yang berjumlah101. Salah satu istrinya adalah Putri Bagelan yang memiliki putra, yaitu Raden Jaka Panoleh atau Lembu Kenonggo atau Raden Bathoro Katong atau yang dikenal Jaka Piturun. Raden Katong adlah anak ke 22 dan masih bersaudara dengan Raden Patah Sultan Demak, sama Bapak beda Ibu.
Pada suatu hari Prabu Kertabumi Brawijaya V memberi mandat kepada Bathoro Katong untuk datang ke Wengker (sekarang Ponorogo). Kedatangannya ke wengker dalam rangka menemui Demang Suryongalam atau Ki Ageng Kutu yang mbalelo kepada Majapahit, karena ketidaksetujuannya atas pengangkatan Raden Patah sebagai Adipati Demak disebabkan perbedaan keyakinan. Maka terjadilah perseteruan antara Demang Suryongalam atau Ki Ageng Kutu dengan Raden Bathoro Katong yang dibantu Ki Ageng Mirah dan Tumenggung Seloaji.
Raden Bahtoro Katong adalah tipe pemimpin yang mengutamakan ”Mikul Duwur Mendhem Jero ” Raden Bathoro Katong adalah representi (mewakili) Pemerintah Majapahit (Hindu-Budha) kepada kekuasaan Demak (Ponorogo – Islam) dengan artinya memilih mengedepankan model dialog sekalipun pilihan-pilihan dengan model konfrontasi sulit dihindari.
Perjuangan beliau untuk mengusai wilayah Wengker tidak hanya mengadkan fisik, tetapi juga kekuatan batin. Dan setelah melalui perjuangan yang panjang . Akhirnya Wengker dapat ditaklukkan oleh Raden Bathoro Katong yang dibantu Ki Ageng Mirah dan Tumunggung Seloaji.
Setelah Raden Bathoro Katong mengusai Ponorogo, maka perluasan wilayahpun tidak dapat dihindari, dikarenakan banyak pendatang yang datang ke Ponorogo. Diantaranya murid atau utusan Raden Patah untuk menyebarluaskan agama islam di Ponorogo. Perluasan wilayah dilakukan ke berbagai penjuru arah, salah satunya Ponorogo selatan. Namun para pendatang tersebut berpisah, ada yang menuju ke arah timur, ada yang ke arah selatan, dan juga ke barat.
Dalam perluasan wilayah di daerah selatan daerah Mantren dulu sudah menjadi desa namun masih ada hutan belantara disekitarnya yang sekarang merupakan wilayah Dusun Doplang dan Taro. Karena lebatnya Hutan tersebut diperkirakan akan memakan waktu lama. Namun Penebangan hutanpun selesai sebelum waktu yang diperkirakan atau selesai lebih cepat waktu yang ditentukan. Dan Hutan Belantarapun berubah menjadi sebuah Desa yang disebut ”Desa Bajang” karena waktu Babat Alas/Hutannya lebih cepat dari perkiraan.
Sebenarnya Dusun Mantren dulunya desa yang berdiri sendiri. Kemudian setelah diperluas wilayahnya dengan sekitarnya kemudian digabung menjadi satu dengan nama Desa Bajang.
Adapun Desa Bajang terdiri dari 4 (empat) dukuhan yaitu :
1. Dukuh Butung
2. Dukuh Mantren
3. Dukuh Taro
4. Dukuh Doplang
Adapun para pejabat, Bekel atau Lurah/Kepala desa semenjak berdiri Desa Bajang adalah sebagai berikut :
1 Irorejo - Dari Dukuh Butung
2 Ronorejo/Damas - Dari Dukuh Butung
3 Djakijo 1928-1948 Dari Dukuh Mantren
4 Mangil 1948-1950 Dari Dukuh Butung
5 Katijan 1950-1962 Dari Dukuh Mantren
6 Podo Raharjo 1962-1990 Dari Dukuh Mantren
7 Mokh. Mansyur 1990-2007 Dari Dukuh Mantren
8 Dra. Husnul Munawaroh 2007-Sekarang Dari Dukuh Mantren
Sejarah Pembangunan Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Pada masa lalu mengenai pembangunan desa masih banyak yang sifatnya gotong-royong. Dalam pembangunan Dsa Bajang pembiayaan berasal dari swadaya gotong royong masyarakat sendiri dan dengan mudah masyarakat diajak bekerja yang sifatnya gotong-royong, namun lama kelamaan lebi-lebih masa Reformasi seperti sekarang ini sifat gotong royong tersebut makin lama makin berkurang.
Berikut program kegiatan pembangunan dan peningkatan fasilitas/sarana prasarana desa yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Bajang kurun waktu 10 tahun berakhir.
1 2009 Makadam jalan Jl. Melati Selesai
2 2008 Rehap Balai desa Dukuh Mantren Kurang
3 2008 Jembatan Jl. Sa’adah Kurang
4 2007 Makadam Jl. Manggar Selesai
5 2007 Pengaspalan Jl. Manggar Selesai
6 2006 Pengaspalan Jl. Mawar Selesai
7 2005 Pengaspalan Jl. Kenongo Selesai
8 2003 Makadam Jl. Mawar Selesai
9 2002 Makadam Jl. Kenongo Selesai
10 2001 Plensengan Jl. Ponpes Putri Selesai
11 2000 Jembatan Jl. Mayang Selesai
12 1999 Pembangunan Cek Dam Dkh. Mantren Selesai
Demografi Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Desa Bajang adalah suatu desa yang terletak di ujung Timur Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo dengan batas-batas wilyah sebagai berikut :
a. Sebelah Utara : Desa Josari Kecamatan Jetis
b. Sebelah Timur : Desa Ngasinan Kecamatan Jetis
c. Sebelah Selatan : Desa Bedi Wetan&Bedi Kulon Kecamatan Bungkal
d. Sebelah Barat : Desa Karangan Kecamatan
Sedangkan letak kondisi Desa Bajang adalah sebagai berikut :
a. Jarak dari ibukota Kecamatan : 3 Km
b. Jarak dari ibukota Kabupaten : 15 Km
c. Bentang alam : Dataran
Data Kependudukan :
Jumlah penduduk Desa Bajang per oktober 2010 adalah 2.982 Jiwa terdidi dari :
a. Laki-laki : 1454 Jiwa
b. Perempuan : 1522 Jiwa
c. Jumlah KK : 889 KK
Kondisi Fisik Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Secara umum kondisi fisik Desa Bajang memiliki kesamaan dengan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Balong. Desa Bajang dengan luas wilayah 215.875 Ha yang terdiri dari :
a. Pemukiman/Pekarangan : 26,151 Ha
b. Sawah : 140.139 Ha
c. Ladang/Tegal : 48.297 Ha
d. Lainnya : 1.285 Ha
Keadaan Sosial Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Pendidikan
a. Buta huruf : 18 Orang
b. Tidak Tmat SD : 124 Orang
c. Tamat SD : 1016 Orang
d. Tamat SLTP : 739 Orang
e. Tamat SLTA : 715 Orang
d. Tamat PT/Akademi : 112 Orang
Keberadaan fasilitas sosial dan ekonomi Desa Bajang :
a. Masjid : 3 Unit
b. Musholla : 9 Unit
c. Taman Kanak-Kanak : 1 Unit
d. Sekolah Dasar : 1 Unit
e. MA : 1 Unit
f. Pusat Kesehatan/Polindes : 1 Unit
g. Pos Kampling : 12 Unit
Keadaan Ekonomi Desa Bajang Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo
Sebagian besar masyarakat Desa Bajang pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh tani. Untuk lebih rincinya mata pencaharian penduduk Desa Bajang adalah sebagi berikut :
a. Buruh Tani : 1314 orang
b. Petani : 1287 orang
c. Tukang Kayu : 2 orang
d. Tukang Batu : 4 orang
e. Angkutan / Jasa : 1 orang
f. PNS : 26 orang
g. Pensiunan : 4 orang
h. Pedagang : 12 orang
i. Penjahit : 2 orang
j. Pengangguran : 320 orang
Tags
Profil Desa