Sindopos.com - Profil Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.
Profil Desa & Kelurahan, Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan |
Kondisi Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Pentingnya memahami kondisi Desa untuk mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan pendukung dan permasalahan yang ada, memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai langkah mendayagunakan dan penyelesaian masalah di masyarakat.
Desa Worawari merupakan salah satu dari 19 desa di wilayah Kecamatan Kebonagung, yang terletak 20 Km ke arah timur dari kota Kecamatan, Desa Worawari mempunyai luas wilayah seluas 816 hektar. Adapun batas-batas wilayah desa Worawari:
BATAS DESA
Sebelah Utara : Desa Nglaran
Sebelah Selatan : Desa Laut Indonesia
Sebelah Timur : Desa Jetak
Sebelah Barat : Desa Sidomulyo
Iklim Desa Worawari, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Worawari Kecamatan Kebonagung.
Sejarah Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Menurut cerita dari sesepuh desa beserta para tokoh-tokoh yang ada di Desa Worawari secara singkat dapat disimpulkan bahwa Desa Worawari telah berdiri sejak jaman pemerintahan Belanda. Sudah barang tentu pada saat itu disamping jumlah penduduk belum banyak juga istilah pembangunan seperti ini belum ada walaupun wilayahnya luas, perumahan penduduk masih sangat jarang dan baru ada beberapa jenis tanaman rakyat seperti kelapa, ketela pohon, dan tumbuhan-tumbuhan alami serta padi baru sedikit sekali.
Dengan dihantui rasa takut dan sangat taat kepada atasan serta aturan yang mengatur pada saat itu untuk membodohi masyarakat namun demikian pada saat itu sudah ada ketua-ketua/ pimpinan-pimpinan rakyat yang ditunjuk oleh pemerintahan Belanda. Seperti ; Demang, Mantri dan lain-lain untuk ditetapkan sebagai anutan rakyat. Istilah Demang pada waktu itu sebagai ketua para Lurah (Kepala Desa) yang sekarang dipusatkan di Desa Mantren yang diberi kewenangan untuk mempertanggungjawabkan antara lain : Desa Mantren, Desa Worawari, Desa Gawang, Desa Klesem dan Desa Sidomulyo.
Selanjutnya sebelum ditetapkannya Bupati Pacitan yang pertama ada beberapa Demang yang dianggap sebagai pimpinan antara lain : Ki Soro Jiwo, Ki Noyomerti, Ki Noyomerto, Ki Canggah Malidin, Ki Buyut Maridin, dan yang terakhir Ki Dirun.
Pada masa kepemimpinan para Demang tersebut di atas, bersamaan dengan pecahnya perang penjajah Belanda dengan raja dari keraton Yogyakarta/ Pangeran Mangkubumi (Pangeran Diponegoro) yang pada saat itu terjadi di Pacitan, seorang punggawa Pangeran Mangkubumi yang dinyatakan kalah dalam peperangan tersebut melarikan diri ke arah timur, lewat selatan Gunung Limo yang akhirnya tiba di Desa Worawari.
Menurut cerita rakyat untuk menamakan nama Desa Worawari diambil dari sebatang tongkat yang dipakai oleh seorang punggawa yang bernama “Ki Panji Sekar Sanjoyo Angrangin” yaitu sebatang kayu pagar yang oleh masyarakat dinamakan kayu Worawari Gandul (Worawari Bang). Sampai saat ini tempat tersebut ditandai dengan pemakaman kepala desa (lurah) yang pertama kali memimpin Desa Worawari (Ki Sono Karyo).
Selanjutnya perjalanan ke arah timur dengan membawa sebatang tongkat yang terbuat dari bambu tipis (Pring Rampal) tempat tersebut di atas bekas peristirahatan pelarian tadi, ditandai dengan sebuah bangunan/ sejenis cungkup yang terbuat sangat sederhana beratap alang-alang karena menurut cerita rakyat, bangunan tersebut tidak boleh dirubah sesuai aslinya. Dan tempat tersebut di atas sampai sekarang bernama dusun/ dukuh Ngrampal. Selanjutnya pelarian tadi berjalan menuju arah timur, karena terhalang Laut Selatan beristirahat sejenak bertempat di Desa Jetak Kecamatan Tulakan.
Akhirnya menuju ke arah utara tepatnya di Desa Nglaran yang sekarang ditandai dengan sebuah bangunan/cungkup yang disebut Punden Nglaran. Nama Desa Nglaran diambil dari istilah : lara(sakit), karena beliau sakit dan meninggal disitu. Kembali kepada cerita rakyat tersebut di atas pada saat itulah mulai tertata kepemimpinan Desa Worawari yang menurut catatan sebagai berikut :
1. SONOKARYO
2. MARJUKI
3. GUNOTIRTO
4. DONOTIRTO
5. SUTOIKROMO
6. KROMOKARYO
7. KARTODIKROMO
8. CITROWIHARJO
9. SARJONO
10. SUJONO
11. TUMADI
12. WASITO
Dan bersamaan dengan terbentuknya kepemimpinan di Desa Worawari mulai jaman penjajahan Belanda – Jepang sampai sekarang telah terbagi guna memudahkan jalannya pengaturan pemerintahan, maka wilayah desa seluas 816,330 ha dibagi menjadi 6 dukuh(dusun) yaitu :
1. Dukuh/Dusun Pringkantung
2. Dukuh/Dusun Tanggung
3. Dukuh/Dusun Ngrampal
4. Dukuh/Dusun Banjarjo
5. Dukuh/Dusun Krajan
6. Dukuh/Dusun Ledok
Yang kesemuanya telah merupakan kesepakatan bersama untuk menentukan luas wilayah serta nama-nama dukuh/dusun sesuai dengan keadaan yang bersumber dari sejarah/ cerita rakyat dan masih diyakini oleh masyarakat Desa Worawari. Sudah barang tentu pada saat itu masih sangat terbelakang dipandang dari segi pengetahuan dan ketrampilan serta di bidang lainnya.
Apalagi letak Desa Worawari yang sesuai kenyataan terletak di sebelah timur Kecamatan Kebonagung, berbatasan dengan Kecamatan Tulakan. Yang ada baru jalan setapak serta pengetahuan masyarakat yang masih sangat rendah, serta sulit untuk dijangkau oleh manusia.
Demikian sepintas uraian kami mengenai sejarah Desa Worawari, dan bersama ini pula kami lampirkan secara singkat garis besar mengenai rincian perkembangan pembangunan Desa Worawari, dalam rangka mendukung program pemerintah dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMD) tahun 2011 – 2016.
Atas semua kekurangan dan kesalahan mohon maaf, dan atas semua perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa selalu memberkahi kita semua. Amin.
Demografi Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Desa Worawari hanya terdiri dari 6 dusun dengan jumlah penduduk 2684 Jiwa atau 779 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut :
Jumlah Penduduk
No.
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
1.
|
Laki – Laki
|
1352 Orang
|
2.
|
Perempuan
|
1332 Orang
|
3.
|
Kepala Keluarga
|
779 KK
|
Jumlah Penduduk Menurut Umur
No.
|
Umur (Tahun)
|
Jumlah (Jiwa)
|
1.
|
> 65
|
398
|
2.
|
60 - 65
|
163
|
3.
|
55 – 60
|
190
|
4.
|
50 – 55
|
229
|
5.
|
45 – 50
|
246
|
6.
|
40 – 45
|
265
|
7.
|
35 – 40
|
229
|
8.
|
30 – 35
|
215
|
9.
|
25 - 30
|
236
|
10.
|
20 – 25
|
261
|
11.
|
15 – 20
|
231
|
12.
|
10 – 15
|
211
|
13.
|
5 - 10
|
157
|
14.
|
< 5
|
167
|
Jumlah
|
2684
|
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Worawari adalah sebagai berikut :
Tingkat Pendidikan Masyarakat
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah ( orang
)
|
1.
|
Tidak
Sekolah / Buta Huruf
|
-
|
3.
|
Tidak
Tamat SD/Sederajat
|
18
|
4.
|
Tamat
SD / sederajat
|
1378
|
5.
|
Tamat
SLTP / sederajat
|
505
|
6.
|
Tamat
SLTA / sederajat
|
96
|
7.
|
Tamat
D1, D2, D3
|
24
|
8.
|
Sarjana
/ S-1
|
12
|
Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Worawari adalah sebagai berikut :
Kesenian Masyarakat
No.
|
Jenis Kesenian
|
Jumlah
Kelompok
|
Status
|
1.
|
Ketoprak
|
-
|
|
2.
|
Wayang
|
-
|
Keadaan Ekonomi Desa Worawari Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Karena Desa Worawari merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut :
9
Mata Pencaharian Penduduk
Petani
|
Pedagang
|
PNS
|
Tukang /Jasa
|
Lain- Lain
|
1363
|
18
|
14
|
49
|
-
|
Kepemilikan Ternak
Ayam/itik
|
Kambing
|
Sapi
|
Kerbau
|
Lain-lain
|
779
|
750
|
120
|
2
|
0
|