Sindopos.com - Profil Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan.
Profil Desa & Kelurahan, Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan |
Kondisi Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Pentingnya memahami kondisi Desa untuk mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan pendukung dan permasalahan yang ada, memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai langkah mendayagunakan dan penyelesaian masalah di masyarakat.
Desa Sidomulyo merupakan salah satu dari 19 desa di wilayah Kecamatan Kebonagung, yang terletak 6 Km ke arah timur dari kota Kecamatan, Desa Sidomulyo mempunyai luas wilayah seluas 1.204.318 hektar. Adapun batas-batas wilayah Desa Sidomulyo:
BATAS DESA
Sebelah Utara : Desa Mantren
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Timur : Desa Wora-wari
Sebelah Barat : Desa Gawang
Iklim Desa Sidomulyo, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung.
Sejarah Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Menurut cerita dari para sessepuh dan beberapa tokoh masyarakat Desa Sidomulyo telah berdiri sejakjaman penjajahan Belanda, yang menurut cerita pada saat itu keadaan warga masyarakat masih belum menentu tapi sudah ada pimpinan desa yang disebut Ki Demang Kasmo Menggolo.
Ki Demang merupakan seorang yang sangat berpengaruh pada saat itu dan ditunjuk oleh Bupati. Pada saat itu Ki Demang mempunyai kewenangan mewilayahi empat desa yaitu : Desa Wora-wari, Mantren, Klesem dan Sidomulyo. Setelah Ki Demang Kasmo Menggolo lengser digantikan oleh Paseng pada saat itu menjabat sebagai lurah. Setelah lurah Paseng lengser, Desa Sidomulyo dipecah menjadi dua desa yaitu: Desa Gayam dan Desa Caruban yang dipimpin oleh Lurah Sipir dan Lurah Pasliyan.
Lurah Sipir membawahi desa yang dipilah kulon kali antara lain: Jambu, Gayam, Ngandong, Besar, Klawe, Mantenan dan Wawaran. Sedangkan Lurah Pasliyan membawahi : Ngricik, etan kali, Caruban, Pagergunung, Pagersari dan Kaliwaru. Pada tahun 1917 karena pada saat itu keadaan masih belum menentu Desa Gayam dan Desa Caruban dijadikan menjadi satu desa yaitu Desa Sidomulyo yang dipimpin oleh Lurah Pasliyan, lurah Pasliyan menjabat lurah mulai tahun 1917 – 1920 yang bertempat tinggal di Mbrujulan Dusun Kaliwaru.
Setelah Pasliyan lengser digantikan oleh Lurah Sipir berhenti digantikan oleh Lurah Eko yang menjabat lurah selama kurang lebih 22 tahun (1929 – 1948). Setelah Lurah Eko berhenti pada tahun 1949 digantikan oleh Lurah Tarni yang menjabat selama 38 tahun (1949 – 1987) dan pada saat kepemimpinan Lurah Tarni warga masyarakat desa mulai bisa merintis pembangunan. Lurah Tarni meninggal pada tahun 1987 kemudian pada tahun 1988 warga masyarakat mengadakan pemilihan kepala desa adapun hasil pilihan dimenangkan oleh M. Nasrudin yang menjabat sampai dengan tahun 1998. Dan dipilih kembali pada tahun 1989 sampai dengan Juli 2007. Kemudian tahun 2007 warga masyarakat desa mengadakan pilihan kepala desa lagi dengan hasil pilihan dimenangkan oleh H. Winarko yang menjabat sebagai kepala desa yang sekarang. Demikianlah sekilas asal usul Desa Sidomulyo.
Pentingnya memahami kondisi Desa untuk mengetahui keterkaitan perencanaan dengan muatan pendukung dan permasalahan yang ada, memberikan arti penting keputusan pembangunan sebagai langkah mendayagunakan dan penyelesaian masalah di masyarakat.
Desa Sidomulyo merupakan salah satu dari 19 desa di wilayah Kecamatan Kebonagung, yang terletak 6 Km ke arah timur dari kota Kecamatan, Desa Sidomulyo mempunyai luas wilayah seluas 1.204.318 hektar. Adapun batas-batas wilayah Desa Sidomulyo:
BATAS DESA
Sebelah Utara : Desa Mantren
Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
Sebelah Timur : Desa Wora-wari
Sebelah Barat : Desa Gawang
Iklim Desa Sidomulyo, sebagaimana desa-desa lain di wilayah Indonesia mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap pola tanam yang ada di Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung.
Sejarah Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Menurut cerita dari para sessepuh dan beberapa tokoh masyarakat Desa Sidomulyo telah berdiri sejakjaman penjajahan Belanda, yang menurut cerita pada saat itu keadaan warga masyarakat masih belum menentu tapi sudah ada pimpinan desa yang disebut Ki Demang Kasmo Menggolo.
Ki Demang merupakan seorang yang sangat berpengaruh pada saat itu dan ditunjuk oleh Bupati. Pada saat itu Ki Demang mempunyai kewenangan mewilayahi empat desa yaitu : Desa Wora-wari, Mantren, Klesem dan Sidomulyo. Setelah Ki Demang Kasmo Menggolo lengser digantikan oleh Paseng pada saat itu menjabat sebagai lurah. Setelah lurah Paseng lengser, Desa Sidomulyo dipecah menjadi dua desa yaitu: Desa Gayam dan Desa Caruban yang dipimpin oleh Lurah Sipir dan Lurah Pasliyan.
Lurah Sipir membawahi desa yang dipilah kulon kali antara lain: Jambu, Gayam, Ngandong, Besar, Klawe, Mantenan dan Wawaran. Sedangkan Lurah Pasliyan membawahi : Ngricik, etan kali, Caruban, Pagergunung, Pagersari dan Kaliwaru. Pada tahun 1917 karena pada saat itu keadaan masih belum menentu Desa Gayam dan Desa Caruban dijadikan menjadi satu desa yaitu Desa Sidomulyo yang dipimpin oleh Lurah Pasliyan, lurah Pasliyan menjabat lurah mulai tahun 1917 – 1920 yang bertempat tinggal di Mbrujulan Dusun Kaliwaru.
Setelah Pasliyan lengser digantikan oleh Lurah Sipir berhenti digantikan oleh Lurah Eko yang menjabat lurah selama kurang lebih 22 tahun (1929 – 1948). Setelah Lurah Eko berhenti pada tahun 1949 digantikan oleh Lurah Tarni yang menjabat selama 38 tahun (1949 – 1987) dan pada saat kepemimpinan Lurah Tarni warga masyarakat desa mulai bisa merintis pembangunan. Lurah Tarni meninggal pada tahun 1987 kemudian pada tahun 1988 warga masyarakat mengadakan pemilihan kepala desa adapun hasil pilihan dimenangkan oleh M. Nasrudin yang menjabat sampai dengan tahun 1998. Dan dipilih kembali pada tahun 1989 sampai dengan Juli 2007. Kemudian tahun 2007 warga masyarakat desa mengadakan pilihan kepala desa lagi dengan hasil pilihan dimenangkan oleh H. Winarko yang menjabat sebagai kepala desa yang sekarang. Demikianlah sekilas asal usul Desa Sidomulyo.
Desa Krajan hanya terdiri dari 1 dusun saja dengan jumlah penduduk 542 Jiwa atau 362 KK, dengan perincian sebagaimana tabel berikut;
Demografi Desa Sidomulyo Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan
Desa Sidomulyo hanya terdiri dari 13 dusun dengan jumlah penduduk 5.228 jiwa atau 1.541 kepala keluarga. Dengan rincian sebagi berikut:
Jumlah Penduduk
No.
|
Jenis Kelamin
|
Jumlah
|
1.
|
Laki – Laki
|
2.645 Orang
|
2.
|
Perempuan
|
2.635 Orang
|
3.
|
Kepala Keluarga
|
1.541 KK
|
Jumlah Penduduk Menurut Umur
No.
|
Umur (Tahun)
|
Jumlah (Jiwa)
|
1.
|
> 65
|
521
|
2.
|
60 - 65
|
224
|
3.
|
55 – 60
|
317
|
4.
|
50 – 55
|
442
|
5.
|
45 – 50
|
320
|
6.
|
40 – 45
|
432
|
7.
|
35 – 40
|
324
|
8.
|
30 – 35
|
382
|
9.
|
25 - 30
|
413
|
10.
|
20 – 25
|
412
|
11.
|
15 – 20
|
401
|
12.
|
10 – 15
|
383
|
13.
|
5 - 10
|
331
|
14.
|
< 5
|
377
|
Jumlah
|
5.329
|
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Sidomulyo adalah sebagai berikut :
Tingkat Pendidikan Masyarakat
No.
|
Tingkat
Pendidikan
|
Jumlah ( orang
)
|
1.
|
Tidak
Sekolah / Buta Huruf
|
12
|
3.
|
Tidak
Tamat SD/Sederajat
|
20
|
4.
|
Tamat SD / sederajat
|
1961
|
5.
|
Tamat
SLTP / sederajat
|
904
|
6.
|
Tamat
SLTA / sederajat
|
391
|
7.
|
Tamat
D1, D2, D3
|
75
|
8.
|
Sarjana
/ S-1
|
31
|
9.
|
Sarjana
S2
|
2
|
Kesenian yang masih ada di masyarakat Desa Sidomulyo adalah sebagai berikut :
Kesenian Masyarakat
No.
|
Jenis Kesenian
|
Jumlah
Kelompok
|
Status
|
1.
|
Orkes
Melayu
|
4
|
Aktif
|
2.
|
Campursari
|
1
|
Aktif
|
3.
|
Hadroh
|
2
|
Aktif
|
Desa Sidomulyo merupakan desa pertanian, maka sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, selengkapnya sebagai berikut:
9
Mata Pencaharian Penduduk
Petani
|
Pedagang
|
PNS
|
Tukang /Jasa
|
Lain- Lain
|
2.393
|
190
|
55
|
35
|
-
|
Kepemilikan Ternak
Ayam/itik
|
Kambing
|
Sapi
|
Kerbau
|
Lain-lain
|
6.211
|
76
|
275
|
-
|
-
|
Tags
Profil Desa